Senin, 16 Mei 2011
Muhammadiyah: Bagaimana Mungkin Indonesia Kalah Sama Israel?
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Thohir Luth, menilai Indonesia sebagai negara berdaulat itu tidak boleh kalah dari komunitas yang merayakan HUT ke-63 berdirinya negara Israel dan komunitas penggerak Negara Islam Indonesia (NII).
"Bagi Muhammadiyah, perayaan HUT Israel dan berkembangnya NII itu bukan hal yang penting. Tapi, kami minta pemerintah harus tegas agar negara kita tidak kalah dengan mereka," kata Thohir.
Dia menjelaskan pemerintah harus bersikap tegas kepada komunitas penyelenggara HUT Israel. "Bagaimana mungkin negara berdaulat seperti Indonesia justru kalah dari negara Israel yang tidak berdaulat,'' katanya. ''Kalau pemerintah tidak tegas, itu justru akan menimbulkan masalah."
Bagi Muhammadiyah, agama resmi di Indonesia itu sudah ada dalam konstitusi dan sifatnya "harga mati". Kelima agama itu Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Buddha. Karena itu, agama tambahan seperti Yahudi itu merusak konstitusi negara.
25 Hal Tentang Islam Yang Selalu Ditanyakan Oleh Rakyat Amerika
Masyarakat Amerika yang pluralistik tampaknya sedang berubah dari yang "bergerombol" menjadi lebih spesifik lagi, terutama terhadap ajaran ideologi. Namun, walaupun Islam adalah agama besar dengan lebih dari 1 milyar pengikut di seluruh dunia dan lebih dari 6 juta di Amerika Serikat, sebagian orang Amerika masih berpikir bahwa Islam adalah kultus.
Sebagian meyakini bahwa semua muslim adalah teroris atau memiliki 4 orang istri. Para aktivis Islam di negeri itu pun sepakat, bahwa hal ini terjadi karena kesalahpahaman orang Amerika tentang Islam, dan itu dipicu karena kurangnya informasi yang benar tentang ajaran Islam.
Sebagian meyakini bahwa semua muslim adalah teroris atau memiliki 4 orang istri. Para aktivis Islam di negeri itu pun sepakat, bahwa hal ini terjadi karena kesalahpahaman orang Amerika tentang Islam, dan itu dipicu karena kurangnya informasi yang benar tentang ajaran Islam.
Senin, 04 April 2011
Fatwa Gila Rabbi Yahudi: Perempuan Yahudi Boleh "Tidur" dengan Musuh
Hukum Yahudi membolehkan perempuan yahudi untuk "tidur" dengan musuh demi mendapatkan informasi intelijen penting untuk keamanan Israel, kata seorang rabbi seperti dikutip di sebuah koran lokal Senin kemarin (4/10).
Surat kabar Yediot Aharonot mengutip sebuah artikel akademis yang ditulis oleh Ari Shvat, seorang ahli dalam hukum Yahudi, di mana ia mengatakan perbuatan seperti itu dapat diterima untuk berhubungan seks dengan "teroris" demi mendapatkan informasi yang mengarah untuk menangkap mereka.
Langganan:
Postingan (Atom)